BerandaDaerahProgram Transmigrasi ke Papua Di Tolak Musa Boma Tokoh...

Program Transmigrasi ke Papua Di Tolak Musa Boma Tokoh Pemuda Papua Tengah

Mediarakyatpapua.com, Nabire-Musa Boma, Ketua Tim Peduli Alam dan Manusia Papua di Kapiraya dan tokoh pemuda Papua Tengah, secara tegas menolak kebijakan transmigrasi yang direncanakan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, program ini akan menambah penderitaan bagi masyarakat Papua yang selama ini sudah terpinggirkan dan mengalami tekanan atas eksploitasi sumber daya alam di wilayah mereka.

Hutan Papua, emas Papua, dan tanah adat kami sudah diambil alih oleh perusahaan kapitalis nasional dan internasional sejak Indonesia merdeka. Luka ini masih belum sembuh, dan kebijakan transmigrasi hanya akan memperparah penderitaan kami,” ungkap Boma kepada wartawan, Minggu, 3/11/2024 di Nabire.

Menurut Boma, Papua tidak memiliki lahan kosong untuk ditempati oleh transmigran. Setiap jengkal tanah di Papua adalah tanah adat yang dimiliki oleh masyarakat asli Papua, dan pemerintah pusat dinilai salah jika memaksakan program transmigrasi ini tanpa mempertimbangkan hak-hak adat.

Tokoh Pemuda Papua Tengah, Musa Boma, Tolak Program Transmigrasi ke Papua

(Tokoh Pemuda Papua Tengah, Musa Boma, Tolak Program Transmigrasi ke Papua)

Nabire, 3 November 2024 – Musa Boma, Ketua Tim Peduli Alam dan Manusia Papua di Kapiraya dan tokoh pemuda Papua Tengah, secara tegas menolak kebijakan transmigrasi yang direncanakan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, program ini akan menambah penderitaan bagi masyarakat Papua yang selama ini sudah terpinggirkan dan mengalami tekanan atas eksploitasi sumber daya alam di wilayah mereka.

“Hutan Papua, emas Papua, dan tanah adat kami sudah diambil alih oleh perusahaan kapitalis nasional dan internasional sejak Indonesia merdeka. Luka ini masih belum sembuh, dan kebijakan transmigrasi hanya akan memperparah penderitaan kami,” ungkap Boma melalui pesan elektronik kepada media.

Menurut Boma, Papua tidak memiliki lahan kosong untuk ditempati oleh transmigran. Setiap jengkal tanah di Papua adalah tanah adat yang dimiliki oleh masyarakat asli Papua, dan pemerintah pusat dinilai salah jika memaksakan program transmigrasi ini tanpa mempertimbangkan hak-hak adat.

Lebih lanjut, Musa Boma menyerukan kepada seluruh rakyat Papua dari Sorong hingga Samarai untuk bersatu menolak transmigrasi. Dia juga mengungkapkan kekhawatiran atas banyaknya perusahaan ilegal dan aktivitas militer yang semakin masif di wilayah Papua.

“Kami mendesak Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Transmigrasi untuk segera menghentikan program transmigrasi ini. Rakyat Mapia dan Papua Tengah dapat hidup mandiri tanpa kehadiran program ini yang justru membawa malapetaka bagi masyarakat kami,” tegasnya.

Musa Boma mengakhiri pernyataannya dengan seruan solidaritas bagi rakyat Papua untuk mempertahankan hak-hak mereka dan melindungi tanah adat dari berbagai kebijakan yang dianggap menekan masyarakat asli Papua.

spot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_img

Ini Agenda, Kunjungan Perdana Wamendagri ke Provinsi Papua Tengah

MediaRakyatPapua.com, Nabire- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Republik Indonesia ,...

Tim Azatidz Hadir untuk Menjaring Aspirasi Umat di sebut Elisa Kambu

MediaRakyatPapua.com, Kota Sorong  Callon Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu...

Kantor Setda Papua Di Geledah KPK, Temukan & Sita Barbuk Elektronik

Mediarakyatpapua.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Kantor Sekretariat...